Bengkulu,Berita Nusantara.Com– Merujuk pada Keputusan Gubernur Bengkulu nomor: 1.316/Dikbud/2022 tanggal 22 Agustus 2022 maka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Kota Bengkulu beralih status dari SMK Reguler menjadi sekolah yang melaksanakan sistem manajemen BLUD atau yang lebih dikenal dengan SMK Badan Layanan Umum Daerah (SMK BLUD).
Kepala SMK 4 Kota Bengkulu Paidi mengatakan hal ini berdasarkan hasil penilaian Team Persiapan SMK BLUD di provinsi Bengkulu yang salah satu indikatornya adalah SMK mampu mengembangkan ‘teaching factory’ atau sekolah yang menghasilkan jasa dan produk.
Alih status SMK Negeri 4 Kota Bengkulu menjadi SMK BLUD adalah sebuah program pemerintah dan sangat cocok bagi SMK yang telah mampu mengembangkan ‘teaching factory’. SMK yang sudah direvitalisasi (Kepres Nomor 9 tahun 2016) dapat segera menjadi BLUD yang mampu menghasilkan. Hasil ini bisa digunakan untuk pemeliharaan dan pengembangan SMK itu.
Adanya alih status itu pun sebagai upaya penyelarasan dan perwujudan link and match antara SMK dengan dunia usaha dan industri.
“Ketika SMK Negeri menjadi SMK BLUD maka sekolah itu memiliki fleksibilitas pengelolaan sumber daya yang ada di sekolah sehingga sekolah bisa lebih mengembangkan ide kreativitasnya dan meningkatkan kemampuan bereksperimen untuk menghasilkan berbagai produk mau jasa oleh peserta didik maupun gurunya,” kata Paidi.
“Karena itu pembelajaran di SMK BLUD harus diwarnai dengan suasana industri supaya lulusannya siap bekerja pada berbagai industri baik di dalam dan di luar provinsi. Karena SMK BLUD diminta untuk melahirkan produk atau jasa yang bisa dipasarkan baik untuk perusahaan yang melakukan kerja sama maupun untuk masyarakat,” imbuhnya.
Kepala SMKN 4 Kota Bengkulu ini pun mengaku senang atas perubahan alih status SMK 4 menjadi SMK BLUD dengan harapan semua peserta didik setelah tamat menjadi SDM berkualitas sesuai harapan semua orang tua.
“Manajemen SMKN 4 Kota Bengkulu siap menyambut baik perubahan alih status karena sudah lama persiapannya seperi saat merancang kurikulum operasional sekolah dengan membekali guru-guru dengan berbagai kompetensi pendukung pembelajaran teaching factory untuk diberikan kepada siswa dalam rangka menghasilkan produk barang dan jasa,” katanya.
Ia mengatakan pihaknya telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk pengembangan kompetensi siswa berbasis kebutuhan pasar seperti dengan PT Thamrin Brathers, PT Jago Multi Dimensi, PT Arista Auto Prima (Honda Arista), PT Agung Automal, PT Pancuran Samudra, PT Siana Marina Service, Univ AMIKOM Jogyakarta, Politeknik Sriwijaya dan lain-lain yang tersebar baik di dalam provinsi maupun di pulau Jawa.
“SMKN 4 Kota Bengkulu saat ini sudah dapat memproduksi aneka produk mulai dari bengkel otomotif sepeda motor, pelayaran, pengolahan hasil perikanan dan juga sudah bekerjasama dengan beberapa UMKM di Pasar Bengkulu, dan akan mengembangkan lagi potensi pendidikan berbasis kearifan local lainnya,” katanya.
Di Provinsi Bengkulu sendiri saat ini telah terbentuk delapan SMK basis Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di mana di antaranya SMKN 7 Kota Bengkulu, SMKN 6 Rejang Lebong, SMKN 3 Seluma dan SMKN 2 Bengkulu Utara.